Tidur Sehat dan
Berkualitas ala Rasulullah SAW
Tidur merupakan saat yang sangat penting.
Tidur dimaksudkan agar tubuh kita istirahat setelah sehari penuh beraktifitas.
Bahkan tidur pun dapat menjadikan pikiran kita kembali segar. Namun, apakah
kita telah yakin akan kualitas dan pola tidur kita?
Tidur dalam islam merupakan salah satu nikmat yang diberikan Allah swt. “Dan
Kami jadikan tidur kalian untuk istirahat” (Qs. an-Naba: 9). Begitu luasnya
ilmu Islam, tidur pun diajarkan bagaimana seorang muslim mengatur pola
tidurnya. Sayangnya tidak semua orang mengerti bagaimana cara tidur yang
berkualitas tinggi seperti halnya Rasulullah Muhammad SAW. Berikut ini adalah
tips singkat mengenai bagaimana cara beliau ketika akan tidur dan ketika bangun
tidur, semoga bisa kita ikuti.
1. Tidak tidur terlalu malam setelah sholat Isya kecuali dalam
keadaan darurat
“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci tidur malam
sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat)
setelahnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Hendaknya tidur dalam keadaan sudah
berwudhu.“Apabila engkau
hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu
sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
3. Hendaknya mendahulukan posisi tidur di
atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan,
tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk
kiri sebagai tumpuan).
(i) “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
(ii) “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan
kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan
Ibnu Hibban)
(iii) Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik
ketika tidur malam atau pun tidur siang. “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap)
itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud)
4. Membaca ayat-ayat Al-Qur’an, antara lain:
a. Membaca ayat kursi.
b. Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqoroh.
c. Mengatupkan dua telapak tangan lalu ditiup dan dibacakan surat
Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas kemudian dengan dua telapak tangan mengusap dua
bagian tubuh yang dapat dijangkau dengannya dimulai dari kepala, wajah dan
tubuh bagian depan, hal ini diulangi sebanyak 3 kali. (HR. Al-Bukhari,
At-Tirmidzi)
5. Hendaknya mengibaskan dan membersihkan
tempat tidur dari kotoran ketika hendak tidur.“Jika salah seorang di antara kalian akan
tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan
kain tersebut sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang
terjadi sepeninggalnya tadi.” (HR. Al Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi dan Abu
Dawud.
6. Setelah bangun tidur, disunnahkan mengusap
bekas tidur yang ada di wajah maupun tangan. “Maka bangunlah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajah dengan
tangannya.” [HR. Muslim]
7. Bersiwak, beristinsyaq dan beristintsaar (menghirup kemudian mengeluarkan atau
menyemburkan air dari hidung). “Apabila salah seorang di antara kalian bangun
dari tidurnya, maka beristintsaarlah tiga kali karena sesunggguhnya syaitan
bermalam di rongga hidungnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
8. Mencuci kedua tangan tiga kali, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam: “Apabila salah seorang di antara kamu bangun tidur, janganlah
ia memasukkan tangannya ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali.” (HR.
Al-Bukhari dan Muslim)
9. Anak laki-laki dan perempuan hendaknya
dipisahkan tempat tidurnya setelah berumur 6 tahun. (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi)
10. Tidak diperbolehkan tidur hanya dengan
memakai selimut, tanpa memakai busana apa-apa. (HR. Muslim)
11. Jika bermimpi buruk, jangan sekali-kali
menceritakannya pada siapapun kemudian meludah ke kiri tiga kali. Mohonkanlah perlindungan kepada Allah
swt dari godaan syaitan yang terkutuk dan dari keburukan mimpi yang dilihat.
(lakukan ini sebanyak tiga kali). Hendaknya berpindah posisi tidurnya dari sisi
sebelumnya atau bangun dan shalat bila mau. (HR. Muslim)
12. Apabila merasa gelisah, risau, merasa
takut ketika tidur malam atau merasa kesepian maka dianjurkan sekali baginya
untuk berdoa sebagai berikut:
“A’udzu bikalimaatillahi
attammati min ghadhabihi wa ‘iqaabihi wa syarri ‘ibaadihi wa min hamazaatisysyayaathiin
wa ayyahdhuruun.”
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang
sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan
para syaitan dan dari kedatangan mereka kepadaku.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan lainnya)
13. Jika sudah bangun tidur hendaknya membaca
do’a sebelum berdiri dari tempat pembaringan, yaitu: “Alhamdulillahilladzii
ahyaanaa ba’damaa amaatanaa wa ilayhinnusyuur.”
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkan-Nya dan
kepada-Nya kami dibangkitkan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Rahasia Di Balik Posisi Tidur
Tidur Dengan Tengkurap
Dr. Zafir al-Attar berkata “Seseorang yang
tidur dengan cara tengkurap di atas perutnya setelah suatu periode tertentu
akan mengalami kesulitan bernafas karena seluruh berat badannya akan menekan ke
arah dada yang menghalangi dada untuk merenggang dan berkonstraksi saat
bernafas. Hal ini juga dapat menyebabkan terjadinya kekurangan asupan oksigen
yang dapat mempengaruhi kinerja jantung dan otak.”
Peneliti dari Australia telah menyatakan bahwa
terjadi peningkatan kematian pada anak-anak sebesar tiga kali lipat saat mereka
tidur tengkurap dibandingkan jika mereka tidur dengan posisi menyamping.
Sedangkan Majalah “Times” mempublikasikan hasil sebuah penelitian di Inggris
yang menunjukan peningkatan tingkat kematian mendadak pada anak-anak yang tidur
tengkurap.
Fakta-fakta tersebut sejalan dengan apa yang
diajarkan dalam Islam, sebagaimana Abu Hurairah RA meriwayatkan hadits dari
Rasulullah SAW bahwa beliau pernah melihat seorang pria yang sedang tidur
dengan posisi tengkurap, lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya ini adalah cara
berbaring yang dimurkai oleh Allah dan Rasul-Nya.” (HR Tirimizi dan Ahmad-hasan
lighairihi)
Tidur Terlentang
Dr. Zafir al-Attar menjelaskan bahwa saat
seseorang tidur dengan cara terlentang, maka hal ini akan menyebabkan orang
tersebut bernafas melalui mulutnya. Hal ini disebabkan karena pada saat kita
tidur terlentang maka mulut kita akan terbuka, dikarenakan meregangnya rahang
bawah.
Manusia harusnya bernafas melalui hidung, bukan
mulut. Hal ini dikarenakan pada hidung terdapat bulu-bulu halus dan lendir yang
dapat menyaring kotoran yang ikut terhisap bersama udara yang kita hirup.
Bernafas melalui mulut merupakan salah satu penyebab seseorang rawan terkena
flu. Selain itu bernafas lewat mulut akan menyebabkan keringnya rongga mullut
sehingga dapat menyebabkan terjadinya peradangan pada gusi.
Tidur Dengan Menyamping Ke Kiri
Tidur miring ke kiri ternyata jugalah tidak
baik untuk kesehatan, terutama organ jantung. Hal ini dikarenakan saat kita
tidur pada posisi ini, maka paru-paru sebelah kanan, yang berukuran besar, akan
menekan kearah paru-paru. Hal ini akan berpengaruh kepada kinerja jantung,
terutama kepada orang yang berusia lanjut.
Tidur Dengan Menyamping Ke Kanan
Inilah posisi tidur terbaik yang diajarkan oleh
Rasulullah SAW. Pada saat kita tidur dalam posisi ini jantung hanya akan
terbebani oleh paru-paru kiri yang berukuran kecil. Selain itu tidur dengan
cara ini akan menenpatkan hati pada posisi yang stabil. Selain itu posisi ini
juga sangat baik bagi pencernaan, penelitian menunjukkan saat kita tidur dengan
menyamping ke kanan, makanan akan mampu dicerna oleh usus dalam 2,5 sampai 4,5
jam. Sedangkan dalam posisi tidur yang lain makanan baru akan selesai dicerna
setelah 5 sampai 8 jam.
Nah, udah tau kan tips-tips nya tidur
yang sehat dan berkualitas ala Rasulullah serta penjelasan tentang
posisi-posisi tidur yang baik dan buruk. Sekarang kita tinggal meneladaninya.
Semoga uraian diatas bermanfaat.. ^_^